TRUMP(特朗普币)芝麻开门交易所

Menurut statistik Korea Utara mencuri $2 miliar mata uang kript

tanggal:2024-04-13 17:41:21 Lajur:Perdagangan membaca:
Di era digital saat ini, cryptocurrency telah menjadi topik hangat di bidang keuangan. Namun, sebuah insiden baru-baru ini telah menarik perhatian global: Menurut statistik, Korea Utara mencuri mata uang kripto senilai US$2 miliar melalui peretas. Di balik angka mencengangkan ini, diam-diam terjadi perang finansial di era digital.
Munculnya mata uang digital telah membawa perubahan besar pada dunia keuangan. Mata uang digital terenkripsi yang diwakili oleh Bitcoin tidak dikendalikan oleh organisasi pusat mana pun, dan memiliki anonimitas dan kenyamanan, menarik lebih banyak investor dan pengguna. Namun sifat desentralisasi inilah yang juga memberikan peluang bagi para peretas. Operasi peretasan Korea Utara mengeksploitasi kerentanan ini.

The four most famous international exchanges:

Binance INTL
OKX INTL
Gate.io INTL
Huobi INTL
Binance International Line OKX International Line Gate.io International Line Huobi International Line
China Line APP DL China Line APP DL
China Line APP DL
China Line APP DL

Note: The above exchange logo is the official website registration link, and the text is the APP download link.

Kelompok peretas Korea Utara telah lama dikenal dengan teknik serangan sibernya yang canggih. Mereka menggunakan berbagai cara, termasuk email phishing, malware, dll., untuk terus-menerus mencoba menyerang sistem jaringan negara lain dan mencuri informasi dan dana rahasia. Baru-baru ini, mereka mengarahkan perhatian mereka pada bidang cryptocurrency dan berhasil mencuri dana hingga $2 miliar. Jumlah yang mengejutkan ini mengejutkan banyak orang dan menyadarkan mereka bahwa masalah keamanan finansial di era digital sudah dekat.
Dalam perang finansial di era digital ini, keamanan jaringan sangatlah penting. Pemerintah dan lembaga keuangan di berbagai negara harus memperkuat kesadaran keamanan jaringan, meningkatkan kemampuan perlindungan, dan menjaga terhadap serangan hacker. Pada saat yang sama, keamanan mata uang digital terenkripsi juga perlu diperkuat. Personil teknis perlu terus meningkatkan algoritma enkripsi untuk meningkatkan keamanan sistem dan mencegah intrusi peretas.
Selain cara teknis, kerja sama internasional juga merupakan cara penting untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam menghadapi aktivitas kejahatan dunia maya yang semakin merajalela, negara-negara perlu memperkuat pembagian intelijen, menggabungkan kekuatan untuk memerangi geng peretas, dan menjaga keamanan jaringan global. Hanya melalui kerja sama internasional kita dapat secara efektif mengekang perilaku kriminal para peretas dan melindungi tatanan keuangan di era digital.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), laporan rahasia yang diterima oleh media arus utama termasuk Reuters pada 5 Agustus, Komite Sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa peretas adalah bagian penting dari pendanaan pemerintah.

Aktor dunia maya di Republik Demokratik Rakyat Korea, banyak yang beroperasi di bawah arahan Biro Umum Pengintaian, mengumpulkan dana untuk program senjata pemusnah massal (WMD) dengan meretas bank dan telah meraup sekitar $2 miliar.

Dalam laporan rahasia tersebut, Komite Sanksi Korea Utara Dewan Keamanan PBB mengatakan peretas adalah bagian penting dari kampanye yang disponsori pemerintah.

Cointelegraph menyatakan bahwa Pyongyang telah menjadi tersangka utama serangan terhadap bursa mata uang kripto di seluruh Asia.

Menurut statistik, dari Desember 2015 hingga Mei tahun ini, Korea Utara melancarkan total 35 serangan siber terhadap lembaga keuangan dan bursa mata uang kripto di setidaknya 17 negara. Antara Januari 2017 dan September 2018 saja, Korea Utara mencuri total US$571 juta dari lima bursa mata uang kripto Asia Timur, termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Meski fenomena ini sudah mendapat perhatian PBB, namun karena lambatnya kemajuan perundingan mengenai Korea Utara, tidak menutup kemungkinan situasi serupa akan terjadi di masa depan.

Laporan tersebut mengatakan pihaknya meminta semua negara yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan terhadap peretasan Korea Utara.

Pada awal September 2005, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi keuangan terhadap Korea Utara.

Seiring dengan sanksi tersebut, otoritas Korea Utara juga semakin tertarik pada mata uang kripto seperti Bitcoin dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2017, sebuah situs web pemantauan memperhatikan bahwa aktivitas node Bitcoin dari Korea Utara tiba-tiba meningkat secara eksponensial, dari nol hingga Ratusan kali lipat. hari. Yang pasti Korea Utara telah meluncurkan operasi penambangan skala besar yang menargetkan Bitcoin, padahal sebelumnya, tidak ada aktivitas serupa di Korea Utara.

Dapat dipahami bahwa Korea Utara terus menggunakan mata uang kripto dan menggunakan peretasan untuk mencuri mata uang kripto guna mentransfer pembayaran dan menghindari pengawasan AS. Selain itu, penambangan dari kumpulan penambangan seperti Bitcoin juga telah menjadi salah satu pendapatan Korea Utara.

Aku akan menjawab

penulis

2609

Mentanya soalan

25584M+

Membaca volum

0

jawapan

3H+

Naik

2H+

Turun